Another Trip to Malang

Aku mengawali hari ini pagi2 sekali.
Aku bangun, belanja untuk menu makanan hari ini, mandi, sarapan dan berangkat.
Loh, berangkat kemana? kan masih libur?
Jam 6.3o aku berangkat ke "perempatan" (conjuction di tengah kota Pandaan, tempat tidak resmi bis Surabaya - Malang untuk mengambil dan menurunkan penumpang) untuk mencegat bis yang membawaku ke Malang.
Aku harus sudah sampai di Kantor Imigrasi Malang pk. 07.30 untuk foto paspor.
Jadilah di sela-sela hari liburku ini aku masih harus keluar rumah pagi2.
Sampainya di "perempatan" aku tolah-toleh, ternyata gak terlalu rame, bagus lah....jadi ntar gak usah sampe uyel2an, aku berkata sendiri dalam hatiku.
Sudah 20 menit berlalu, lah kok ya gak ada yang lewat toh ya???
Aku memang sengaja gak naik "bison" (mobil jurusan Surabaya - Malang juga tapi berkapasitas kurang lebih 15 orang mungkin) yang banyak lewat dan memanggil2 karena denger2nya banyak sopirnya yg kerjasama dgn beberapa orang untuk ngerampok dan kebanyakan yang kena penumpang perempuan.
Akhirnya setelah penantian tak berhujung di pinggir jalan, muncul "Mbak RESTU" dengan kecepatan tinggi dari arah Surabaya.

Sedikit intermezzo, semenjak aku kerja di Pandaan (dari sebelum menikah) orang2 yang biasa nunggu bis di pinggir jalan (rata2 pekerja) suka ngobrol n guyon2. Mereka menambahi panggilan orang ke bis-bis yang biasa kita naiki, seperti:

• Mbak RESTU (diibaratkan perempuan karena namanya cenderung dipake ama gender yang satu ini dan karena sopir2nya kalo nyetir msh ngerock alias ugal2an bis yang satu ini dianggap masih muda, makanya dipanggil mbak),
  
• Mas TENTREM (kalo yang satu ini, kondisi mesin bisnya masih prima, ini terbukti kalo lagi di tanjakan purwodadi ke arah lawang bis satu ini ngejoss aja terus nyalipin yg laen, ditambah lagi kemampuan menyetirnya para sopir2 yang bisa bikin pembalap kelas dunia gak ada apa2nya, jadi karena kuat dan gender namanya, dipanggil mas),
• Mbah PERTIWI (kalo yang satu ini dah bongkotan n tuwir bgt, terbukti beberapa kali naik mesti mogok di tengah jalan n harus pindah bis, jadi panggilan mbah memang cuocooookkkk!!)pokoknya kalo gak kepepet gak naik ini deh....
  
• dan masih banyak lagi yang lainnya....

Kembali ke mbak RESTU, aku naik dan mendapatkan tempat duduk di baris kedua dari depan bagian dalam (sengaja gak duduk yg buat bertiga soalnya tau diri kalo pantatnya besar hehehe). Tarif normal hari biasa dari Pandaan ke Malang Rp. 4000,- murah ya??? Selama perjalanan kuhabiskan membaca buku yang memang sudah kupersiapkan untuk dibawa, sambil sekali2 menahan nafas kalo bisnya ngeremnya terlalu mendadak dan banyak orang di dalam mulai manggil2 Tuhan :p
Padahal dah cukup terbiasa naik bis umum, tapi setelah vakum beberapa bulan, kayaknya kok seperti setor nyawa 80% lagi ke pak sopir ya?
Anyway, akhirnya aku nyampe tanpa kekurangan apa pun :) proses foto berjalan dengan lancar, akupun kembali naik bis menuju Taman Dayu (udah janji ama kepsek mo survey tempat buat kunjungan anak2). Kali ini aku gak naik bis biasa karena buru2, jadi begitu keliatan Patas langsung aja naik, bayarnya 10.000 tapi gak pake karcis, alias masuk ke kantong kernet n supir (kalo resmi ikut tarif sby - mlg 15.000).
Sampai di Taman Dayu kita pun berangkat memakai mobil kantor yang telah disediakan menuju ke Sampoerna - Sukorejo. Sayangnya hari ini tempat yang akan kita survey sedang kedatangan Walikota Batu jadi terpaksa ganti hari lain. Kita akhirnya ke greenhouse sebagai alternatif lain kalo misalnya gak bisa ke Sampoerna. Tiba2 aku inget Valens yang suka antar maminya cari anggrek, aku pikir boleh juga tuh anak2 kalo diajak liat anggrek, berangkatlah kita ke Prigen. Karena gak pasti posisinya dimana, aku nelpon Valens: dari ayam goreng Sri sekitar 200 / 300 m Pei. Ok Len, thx. Weleh2 ternyata 200 - 300 meternya Valens hampir satu km lebih huehehe....alhasil sang sopir kebingungan lah wong aku ngotot kalo deket bgt, sedangkan di kiri jalan gak ada apa2....
Tapi akhirnya kita nyampe juga, tanya2 ke ownernya (ternyata friendly n accepting bgt) dan kembali pulang ke rumah.
Hari ini terasa pendek sekali karena aku banyak kegiatan.....rasanya udah gak sabar deh mo kembali mengajar.....